Selamat datang di Safety World Indonesia. Dapatkan Penawaran Produk Safety Terbaik Disini

Kontak & Dukungan

  081902321010   021-62321010   sales@safetyworld.co.id

Ketahuilah 5 Jenis Pengujian Helm Berstandar SNI

3 months ago - Penulis Elizabeth Sarah
Ketahuilah 5 Jenis Pengujian Helm Berstandar SNI

Tau nggak sih kalau helm proyek adalah satu jenis alat pelindung kepala yang penting untuk diuji ketahanannya? Helm keselamatan itu harus ter-standardisasi lho, jadi tidak boleh dibeli sembarangan. Khusus di Indonesia, SNI sudah membuat peraturan dengan kode SNI 1811:2007. Helm berstandar SNI akan menjamin terhadap perlindungan kepala seseorang dari cedera kepala. Simak lebih lanjut terhadap pengujian SNI: helm.  

Pengujian Helm Berstandar SNI 1811:2007 

  1. Tracking Point Test

    Pengujian ini melibatkan penggunaan alat yang mengacu pada evaluasi atau penilaian terkait pelacakan dan pengukuran titik tertentu pada hlem keselamatan selama pengujian benturan. Helm berstandar SNI umumnya melibatkan 4 titik pengujian yaitu: bagian atas, bagian samping kanan, bagian samping kiri dan bagian belakang helm. 

  2. G-shock Test (Uji Penyerapan Kejut)

    Istilah G-shock test pada SNI: helm mengacu pad apengujian yang menilai kemampuan helm dalam menyerap dan menghilangkan energi benturan. Pentingnya untuk helm proyek diuji G-shock test untuk memastikan bahwa helm proyek dapat memberikan perlindungan yang memadai kepada pemakainya. 

    Huruf “G” pada G-shock berarti gaya gravitasi, dan pengujian ini dirancang untuk mensimulasikan gaya benturan yang mungkin dialami saat helm terjatuh. Nilai maksimum yang ditentukan oleh SNI adalah 300 G, apabila helm keselamatan memiliki nilai G-test yang melebihi nilai maksimal maka helm termasuk gagal.

  3. Penetration Test 

    Helm berstandar SNI juga memiliki uji penetrasi benda. Tujuan utama dari uji penetrasi adalah untuk menentukan apakah helm keselamatan dapat mencegah tebusan serpihan benda tajam kulit terluat helm dan mencapai kepala pemakainya. Hal ini sangat penting terutama di lingkungan yang berisiko terjadinya benda jatuh atau puing. 

    Helm proyek akan lolos uji ini apabila alarm dari alat uji tidak berbunyi dan menyatakan “OK”. Sebaliknya, apabila tidak lolos maka simbol yang akan dinyatakan adalah “NG”.

  4. Chinstrap Test (Uji Kekuatan Penahan)

    SNI: helm juga mencakup chinstrap test untuk diuji kekuatan, daya tahan, dan efektivitas tali dagu. Tujuan utama dari uji ini adalah untuk menilai kemampuan sistem retensi dalam menjaga helm tetap aman di kepala pengguna. Tali dagu adalah komponen penting dalam helm keselamatan sebagai pengaman pengguna. 

    Fungsi tali dagu yang tepat sangat penting untuk memastikan helm tetap terpasang dengan aman saat benturan, sehingga mengurangi risiko cedera kepala. Berdasarkan SNI: helm, tali dagu tidak boleh mengalami perpanjangan lebih dari 32 mm.

  5. Roll Off Test (Uji Efektifitas Penahanan) 

    Roll-off test adalah salah satu pengujian yang wajib untuk helm berstandar SNI. Uji ini dirancang untuk menilai kemampuan helm untuk tetap menempel dengan aman di Kapala pemakainya saat terjatuh atau terbentur. Pengujian ini penting untuk helm proyek yang digunakan dalam lingkungan industri. Pengujian dinyatakan lolos apabila helm tidak lepas dari alat uji.  

 

Helm berstandar SNI adalah aspek yang penting perlu diperhatikan dalam keselamatan seseorang. Menggabungkan standar helm keselamatan berstandar SNI dengan standar internasional seperti standar ANSI (American National Standards Institute) Z94.1 akan menunjukkan efektivitas pelindung kepala yang lebih baik. Stay safe di lingkungan kerja ya Sobat Safety!