Selamat datang di Safety World Indonesia. Dapatkan Penawaran Produk Safety Terbaik Disini

Kontak & Dukungan

  081902321010   021-62321010   sales@safetyworld.co.id

Kenali Jenis Kebisingan Berdasarkan Standar Kemenaker

2 years ago - Penulis Elizabeth Sarah
Kenali Jenis Kebisingan Berdasarkan Standar Kemenaker

Bekerja sesuai standar operasional perusahaan adalah suatu keharusan bagi semua pekerja untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja(K3). Alat pelindung diri(APD) yang digunakan akan disesuaikan dengan aplikasi pekerjaan masing-masing pekerja. Salah satu alat pelindung diri yang bisa digunakan adalah alat pelindung telinga. APD ini digunakan untuk melindungi telinga dari kebisingan.

Artikel ini akan membahas tentang pengertian, jenis dan cara mengukur kebisingan itu sendiri, serta standar yang diterapkan oleh Kemenaker.

Kebisingan adalah salah satu polusi suara yang sering kali tidak disadari oleh manusia. Suara bising sifatnya mengganggu, tidak ingin didengar dan berdampak buruk bagi indera pendengaran Anda. Saat Anda terpapar suara bising secara terus menerus, kemampuan pendengaran Anda bisa menurun secara bertahap. Untuk itu, Anda perlu memperhatikan suara yang ada disekitar Anda.

Jenis Kebisingan Secara Umum

Dibutuhkan pengetahuan tentang jenis kebisingan agar tahu cara mengatasinya. Untuk itu, kami merangkum 3 jenisnya yang perlu Anda ketahui:

  1. Continuous Noise 
    Jenis suara bising ini bersifat konstan dan terus menerus. Misalnya suara mesin yang berbunyi selama 8 jam sehari. Suara bising seperti ini biasanya tidak disadari dan dianggap remeh jika tidak terlalu berisik. Padahal suara ini sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa menggunakan alat pelindung telinga.
  2. Intermittent Noise
    Jenis suara ini bersifat sementara dan hanya muncul di waktu tertentu selama bekerja. Sebagai contoh, jika Anda supervisor lapangan atau tamu, Anda akan terpapar suara bising ini saat sedang inspeksi di lapangan.
  3. Impact Noise atau kebisingan implusif
    Jenis suara bising yang terakhir adalah kebisingan implusif. Suara bising yang satu ini bersifat keras dan terputus-putus. Biasanya ada interval yang jelas, dan kurang dari 1 detik. Contohnya hentakan palu oleh pekerja atau suara ledakan.

Cara Mengukur Kebisingan

Kebisingan bisa menggangu karena frekuensi dan volumenya. Sebagai contoh, suara berfrekuensi tinggi lebih menggangu dari suara berfrekuensi rendah. Cara mengukur kebisingan adalah menggunakan alat pengukurnya. Berikut ini beberapa contoh alat pengukurnya:

  • Sound survey meter
  • Sound level meter
  • Octave band analyzer
  • Narrow band analyzer

Untuk permasalahan bising, sound level meter dan octave band analyzer sudah cukup banyak memberikan informasi. Anda bisa menggunakannya di tempat kerja.

Standar dari Kemenaker

Nilai Ambang Batas Kebisingan

Setelah pengukuran dilakukan, maka perlu dianalisis apakah suara bising tersebut dapat diterima oleh telinga. Berikut ini standar atau kriteria yang ditetapkan oleh berbagai pihak:

  1. Keputusan Menteri Negara Tenaga Kerja No.KEP-51/MEN/1999 tentang nilai ambang batas kebisingan.
  2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi No.SE 01/MEN/1978

“Nilai Ambang Batas yang disingkat NAB untuk kebisingan di tempat kerja adalah intensitas tertinggi dan merupakan nilai rata-rata yang masih dapat diterima tenaga kerja tanpa mengakibatkan hilangnya daya dengar yang tetap untuk waktu kerja yang terus menerus tidak lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu”

Dampak Bagi Kesehatan Manusia

Seperti yang sudah disebutkan diatas, kebisingan dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. Dampak kebisingan sangat beragam, tergantung dari seberapa banyak paparan suara bising yang di dapat dan lama waktu terpaparnya.

Beberapa dampak ringan yang bisa terjadi seperti menurunnya fungsi pendengaran saat mendengar suara bel, suara TV atau alat elektronik lainnya. Sedangkan untuk dampak yang terparah, bisa menyebabkan telinga berdenging hingga stres karena perlu konsentrasi tinggi untuk mendengar sesuatu.

Berapa Ambang Batas Pendengaran Manusia?

Ambang batas suara bising yang dapat diterima manusia adalah 85 dB. Diatas angka tersebut, Anda harus menggunakan alat pelindung telinga agar tidak terpapar polusi suara. Gambar diatas menjelaskan beberapa tingkat atau level kebisingan dari suara disekitar Anda.

Nah, sudah tahukan sekarang bagaimana cara membedakan suara? Jangan lupa untuk menggunakan alat pelindung pendengaran ya untuk menghindari dampak kebisingan. Langsung saja hubungi Safety World untuk beli alat pelindung telinga atau kunjungi toko alat safety kami di LTC Glodok.